Sambut Suso Mourale, SHI Gowa, Subaltern Point dan UKM Ritma UIN Alauddin Makassar Berkoordinasi
MAKASSAR.SHIonline — Peneliti, Penulis, Jurnalis Spanyol, Suso Mourale, dipastikan akan tiba di Makassar pada tanggal 23 Oktober, mendatang. Kedatangannya ke Makassar dalam rangka penelitian terkait tumbuhan eucaliptus yang banyak tumbuh di Sulsel. Dikabarkan Suso bakal melakukan penelitian mengenai tumbuhan tersebut bersama Universitas Hasanuddin, dan akan mengisi berbagai diskusi di Subaltern Point, selama rentan waktu sebulan.
Guna menyukseskan tersebut, Sarekat Hijau Indonesia (SHI) Kabupaten Gowa, mengajak Subaltern Point dan Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Riset, Keilmuan dan Kemitraan Masyarakat (RITMA) UIN Alauddin Makassar untuk berkolaborasi dalam memandu kedatangan Suso Mourale selama sebulan penuh di Makassar.
Ketua SHI Gowa, Supratman Yusbi Yusuf, mengatakan, pelibatan terhadap adek-adek mahasiswa yang memang berkecimpung di dunia riset ini untuk membantu memfasilitasi data dan lapangan yang dibutuhkan Suso Mourale selama penelitian berlangsung. Meskipun data dan naskah akademik Suso akan dipandu oleh Universitas Hasanuddin. “Selain itu, adek-adek juga bisa belajar langsung melalui Suso mengenai etos penelitian sambil mejelajah dunia,” terang owner Subaltern Point ini.
Selain itu, Suso akan tinggal di Subaltern Point selama masa penelitiannya, serta mengisi berbagai pelatihan jurnalistik. “Misal nanti ada pelatihan jurnalisme hijau, pelatihan penulisan human interest story, hingga pelatihan investigasi dan riset. Ini akan dilaksanakan melalui kerjasama DPP SHI yang melibatkan DPD SHI se-Indonesia melalui online dan offline,” katanya.
Sementara Pengganti sementara Ketua Umum UKM RITMA UINAM, Muhammad Sabiq Al-Khair, menyambut baik kabar kedatangan peneliti Spanyol yang telah menerbitkan beberapa buku tersebut. “Teman-teman dari Unit Kegiatan Mahasiswa Riset, Keilmuan dan Kemitraan Masyarakat UIN Alauddin Makassar, sangat antusias dalam menyambut kedatangan beliau. Dan siap ikut andil dalam belajar langsung terkait metode-metode Riset,” katanya.
Dalam koordinasi tadi, juga disepakati hal-hal menyangkut gerakan literasi dan keilmuan. Diantaranya, terlibat langsung mengaktifkan taman baca untuk masyarakat secara umum, pelatihan kepenulisan, dan pelatihan pengelolaan media online hingga cetak.
“Kami juga membahas agenda rutin mingguan, yakni diskusi penulis. Hal ini merupakan upaya untuk menggalakkan aktivitas literasi dan keilmuan di kalangan mahasiswa dan masyarakat secara umum,” katanya.
Lanjutnya, agen of change mahasiswa bukan hanya pada ruang parlemen jalanan, melainkan gerak langsung berupa pengabdian terhadap masyarakat, juga merupakan agenda-agenda strategis para agen perubahan.