SHI Merefleksikan Hari Bumi di Tahun 2022 Dengan Menggelar “Green Leadership Training” dan Dialog Publik Bertajuk “Peran Pemuda Dalam Mewujudkan Ecological Citizenship di Era 5.0”
SHI,- Sarekat Hijau Indonesia (SHI) Pimpinan Pusat (PP) menggelar Pelatihan Kepemimpinan di bidang politik ekologi/lingkungan “Green Leadership Training” dan Dialog Publik bertajuk “Peran Pemuda Dalam Mewujudkan Ecological Citizenship di Era 5.0” Jumat (22/04/22) dalam rangka memperingati Hari Bumi 22 April 2022. Rangkaian kegiatan tersebut dilaksanakan di Hotel Swarna Dwipa Palembang. Pelatihan Kepemimpinan yang dihadiri 150 peserta baik Offline maupun Online. Khususnya peserta Online yang dalam hal ini dari berbagai daerah Indonesia. Acara dimulai pukul 09.00 sampai dengan 15.00 WIB. Sedangkan Dialog Publik bergulir pukul 15.30 sampai dengan 17.30 WIB, yang dilanjutkan langsung dengan berbuka puasa bersama peserta calon anggota baru SHI DPW SUMSEL.
Pelatihan Kepemimpinan menghadirkan Trainer Leadership dari Majelis Permusyawaratan Anggota (MPA) SHI Muslich Ismail. Didampingi oleh J.J. Polong Direktur Spora Institute dan Yogi Irwansyah Sekretaris Umum SHI PP selaku moderator di sesi Pelatihan Kepemimpinan. Pelatihan Kepemimpinan tersebut juga turut dihadiri oleh Nick, aktivis lingkungan Australia yang aktif sebagai General Secretary di Asia Pacific Greens Federation (APGF).
Sedangkan Dialog Publik menghadirkan Budiman Sudjatmiko yang berkiprah sebagai Tokoh Nasional. Budiman mantan Aktivis Reformasi 1998 itu, menyampaikan materi pentingnya melatih keterampilan pemuda untuk membangun organisasi lingkungan yang progresif di era 5.0 berbasiskan sains dan teknologi. Dialog Publik yang berjalan khidmat dan saling menjalin keakraban antar peserta itu, dipandu oleh moderator Ferdiansyah Rivai, sosok akademisi Hubungan Internasional di Universitas Sriwijaya Palembang.
Pelatihan Kepemimpinan di bidang politik ekologi/lingkungan dan Dialog Publik yang berlatar paradigma ekologi kritis tersebut dibuka oleh Ketua Umum SHI PP Ade Indriani Zuchri. Dalam kata sambutannya, Ade menerangkan bahwa Hari Bumi yang jatuh pada Bulan Ramadhan 1443 Hijriah tahun ini merupakan momentum untuk menggalang kolektifitas terhadap krisis iklim yang disebabkan oleh keserakahan manusia dan masih gelapnya peran negara dalam membongkar kejahatan oligarki yang turut merusak iklim di Indonesia melalui skema ekspansi korporasi dalam negeri maupun asing yang berkolaborasi dengan segelintir elit politik menguras Sumber Daya Alam Indonesia.
“Hari Bumi yang jatuh pada hari ini, Jumat 22 April 2022 kita jadikan momentum untuk merefleksikan kerusakan iklim yang masih berlangsung di Indonesia maupun di belahan negara berkembang. Dengan mengikuti pelatihan kepemimpinan SHI dan Ecological Citizenship di Era 5.0, diharapkan peserta akan memiliki solusi mengatasi kerusakan iklim dengan membentuk kesadaran untuk bersatu, berserikat, dan melawan segala motif kejahatan terhadap lingkungan yang masih berlangsung sampai hari ini.” Ungkap aktivis lingkungan kelahiran Kota Jambi tersebut.
Pada Hari Bumi 22 April 2022 tahun ini, juga diadakan kampanye lingkungan oleh SHI di simpang jalan Kambang Iwak Palembang bersama puluhan peserta Offline yang hadir. Kampanye lingkungan tersebut menyodorkan aspirasi kepada negara agar mengembalikan integritas pemerintah, dan menghimbau agar pemerintah membersihkan demokrasi dari intervensi korporasi “Clean Up Democracy For Earth”.
Yukito, mahasiwi semester 2 jurusan hukum asal Universitas Muhammadiyah Palembang yang juga turut berpartisipasi sebagai peserta aktif di Pelatihan Kepemimpinan dan Dialog Publik. Menyampaikan terima kasih kepada SHI yang telah membekali Pelatihan Kepemimpinan dan Dialog Publik bertajuk Ecological Citizenship di Era 5.0.
“Saya sangat berterima kasih dengan diadakannya Pelatihan Kepemimpinan dan Dialog Publik ini yang sangat bermanfaat bagi saya dan peserta lainnya. Kegiatan ini menambah wawasan saya di bidang ekologi, khususnya pemahaman mengenai Ecological Citizenship di Era 5.0. Semoga ke depan saya juga dapat menjadi anggota SHI DPW SUMSEL yang aktif memberikan kontribusi ide kreatif di bidang lingkungan.” Ucap mahasiswi kelahiran tahun 2003 itu yang bercita-cita sebagai advokat lingkungan yang visioner.