Bahas Ideologi Kaum Muda dan Politik Elektoral, PP SHI dan Republik Hijau Sukses Gelar Webinar

Shi.or.id, Pimpinan Pusat Sarekat Hijau Indonesia berkolaborasi dengan Republik Hijau menggelar Green Sunday Discussion via zoom dengan tema “Ideologi Kaum Muda Hijau dan Politik Elektoral” pada minggu (01/10/2023). Diskusi tersebut menghadirkan anak muda yang saat ini berkecimpung dalam dunia politik yaitu Wakil Sekretaris Jenderal Partai Buruh, Marlan Ifantri Lase, dan Juru Bicara Partai Prima, Farhan Abdillah Dalimunthe. Diskusi tersebut dimoderatori oleh Ketua Sarekat Hijau Indonesia Kab. Sinjai, Andi Hendra Dimansa.

Diskusi tersebut dihadiri dan dibuka langsung oleh Ketua Umum Pimpinan Pusat sarekat Hijau Indonesia, Ade Indriani Zuchri. Dalam sambutannya Ketua Umum Pimpinan Pusat sarekat Hijau Indonesia menyampaikan bahwa pemuda saat ini memegang peranan penting dalam politik nasional.

“Peran anak muda dalam perpolitikan nasional telah memberikan sumbangsi signifikan, kehadiran anak muda menjadi modal besar masa depan perpolitikan tanah air, kita mengharapkan kehadiran anak muda menjadi pembeda dan selalu mengedepankan gagasan”. Jelas Ade Indriani Zuchri yang juga merupakan Tenaga Ahli Kementerian Desa dan PDTT RI.

Pada sesi penyampaian materi Wakil Sekretaris Jenderal Partai Buruh, Marlan Ifantri Lase menyampaikan bahwa pentingnya kehadiran partai politik.

“Partai Buruh itu sebagai alat untuk mewujudkan tujuan yang kita inginkan. Ormas saja tidak cukup oleh karena itu perlu dibentuk suatu partai untuk masa depan. Persoalan kaum muda bukan tentang hari ini, tetapi juga sebagai bentuk cerminan kepada masa depan. Masa depan yang kita inginkan itu perlu memperhatikan kesejahteraan buruh, reforma agrarian dan kedaulatan pangan, pendidikan, kesehatan, perumahan, perikanan. dan lingkungan yang sehat.” Ungkap Marlan Ifantri Lase.

Selanjutnya Wakil Sekretaris Jenderal Partai Buruh menambahkan bahwa sangat banyak persoalan yang dihadapi masyarakat termasuk Pendidikan yang mahal.

“Hari ini kuliah mahal, pekerjaan susah. Bahkan pendidikan yang tinggi tidak menjamin pekerjaan yang baik. Tantangan hari ini adalah teknologi, yang membuat lapangan kerja semakin sedikit. Masa depan yang akan dihadapi bukan tentang persaingan antara manusia dengan manusia yang lainnya, tetapi akan digantikan oleh mesin. Masa depan akan hancur jika tidak diantisipasi dari sekarang khususnya oleh kaum muda.

Apakah para pengambil kebijakan telah membawa Indonesia mengarah Kearah yang kita inginkan? Realitanya tidak sesuai. Peran pemimpin sangat menentukan arah kebijakan yang diambil. Para pemimpin lahir dari keputusan politik. Realita hari ini, mengatasnamakan pembangunan misalnya kasus rembang.” Jelas Marlan Ifantri Lase.

Pada pemaparan materi selanjutnya oleh Juru Bicara Partai Prima, Farhan Abdillah Dalimunthe menyoroti permasalahan ekologi yang sedang mengancam kehidupan bangsa saat ini.

“Banyak lahan produktif yang dialihfungsikan menjadi lahan pertambangan (isu ekologi). Sebagai kaum muda harus konsern dengan isu lingkungan untuk masa depan. Keresahan kita saat ini adalah bagaimana pemuda yang ada di dunia politik hanya muda usia, tetapi tidak secara gagasan/pemikiran. Ciri khas pemuda ketika masuk dalam dunia politik adalah progresivitas. Jumlah pemuda yang masuk dalam kontestasi pemilu 2024 sebanyak 60%.” Ungkap Farhan Abdillah Dalimunthe.

Diskusi ini merupakan diskusi rutin yang dilaksanakan oleh Pimpinan Sarekat Hijau Indonesia dan Republik Hijau. Diketahui bahwa peserta yang hadir berasal dari berbagai kalangan dan daerah.