Kabupaten Tapanuli Selatan: Antara Sawit, Kerusakan Lingkungan dan Potensi Wisata..

Kabupaten Tapanuli Selatan, adalah salah satu Kabupaten di Provinsi Sumatera Utara, Berbatasan dengan Beberapa Kabupaten, diantaranya: sebelah utara berbatasan dengan Kabupaten Tapanuli Utara dan Kabupaten Tapanuli Tengah;
Sebelah Selatan berbatasan dengan Kabupaten Mandailing Natal,Sebelah Timur berbatasan dengan Kabupaten Padang Lawas, Kabupaten Padang Lawas Utara,dan Kabupaten Labuhan Batu Utara, Sebelah Barat berbatasan dengan Samudera Indonesia dan Kabupaten Mandailing Natal.

Kabupaten Tapanuli Selatan memiliki luas total sebesar 444.482,30 Ha, yang terdiri dari 14 kecamatan, 36 kelurahan dan 212 desa. Kabupaten Tapanuli Selatan dengan ibu kota Sipirok adalah sebuah kabupaten di Sumatera Utara berada di antara Medan (ibu kota Propinsi SumateraUtara) dan Padang (ibukota Sumatera Barat).

Dengan Potensi alam dan sumber daya yang luar biasa, tercatat diantaranya terdapat industri ekstraktif seperti tambang dan sektor galian lainnya, PLTA, Panas Bumi, Perkebunan (baik perkebunan besar sawit dan sawit rakyat) sektor pertanian, peternakan, sektor jasa lainnya serta sektor pariwisata (walaupun untuk sektor ini belum ada optimalisasi pengelolaan bersama).

Saat ini seperti kebanyakan wilayah yang mengalami eksploitasi sumber daya alam massif, Kabupaten Tapanuli Selatan juga mengalami banyak persoalan lingkungan hidup, perkebunan sawit, PLTA, Tambang, Galian C , Panas Bumi dan banyak lagi persoalan lingkungan yang kerusakan sektoralnya dipersoalkan banyak organisasi lingkungan hidup nasional dan daerah.

Seperti yang disampaikan oleh Presiden Republik Indonesia tentang menggantikan pendapatan daerah dengan mengoptimalkan pemasukan melalui sektor jasa dan pariwisata sehingga tidak memprrparah kerusakan lingkungan hidup yang telah ada saat ini.

Keseriusan pemerintah ditandai dengan penerbitan Peraturan Presiden (Perpres) No. 3 Tahun 2016 tentang Percepatan Pelaksanaan Proyek Strategis Nasional. Melalui Perpres ini, pemerintah melakukan percepatan pembangunan infrastruktur transportasi, listrik dan air bersih guna menunjang pengembangan kawasan pariwisata unggulan.

Lokasi yang saat ini sedang dan akan dikembangkan sebagai 10 destinasi utama wisata atau Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN), yaitu Danau Toba (Sumut), Tanjung Lesung (Banten), Tanjung Kelayang (Bangka Belitung), Kepulauan Seribu (DKI Jakarta), Candi Borobudur (Jawa Tengah), Kawasan Bromo-Tengger (Jawa Timur), Mandalika (NTB), Labuan Bajo (NTT), Wakatobi (Sulawesi Tenggara) dan Morotai (Maluku Utara).

Kalaulah tidak dibatasi waktu, kunjungan 3hari ke Kabupaten Tapanuli Selatan, dan 7 Kabupaten lain secara marathon yang saya lakukan bersama kawan2 SHI Sumut, ingin rasanya saya menggali lebih banyak tentang wisata-wiata potensial yang berada di Desa-Desa di Kabupaten Tapanuli Selatan.

Foto ini hanya salah satu dari sekian banyak obyek wisata yang terletak di Kabupaten Tapanuli Selatan dan Kota Padangsidempuan, seperti Air Terjun Silima Lima: Air terjun Silima-Lima ini terletak di Desa Simaninggir, Kecamatan Marancar, Kabupaten Tapanuli Selatan (Tapsel), Sumatera Utara. Secara geografis tempat ini dibentengi oleh dua gunung, yakni Gunung Sibual-Buali dan Gunung Lubuk Raya.

Tempatnya sendiri berada di atas ketinggian kurang lebih 1.000 meter di atas permukaan laut. Jika ingin berkunjung ke lokasi ini, kita membutuhkan waktu satu jam menggunakan sepeda motor dari kota Padangsidimpuan. Lalu dari desa ini, kita harus berjalan kaki lagi yang memakan waktu sekira 15 menit untuk tiba di lokasi wisata itu.

Lalu ada Desa Aek Sabaon, yang beberapa tahun lalu sempat dikunjungi sahabat SHI, Shelley McPhee, sehingga Desa ini dikenal dengan pariwisata alamnya (lihat foto 4),Wisata pegunungan dengan hamparan danau yang jernih serta bangku-bangku taman dan tempat peristirahatan yang mengelilingi kawasan danau, menjadi suguhan utama saat menginjakkan kaki di Aek Sabaon. Tidak butuh waktu lama untuk membuat wisatawan berdecak kagum, karena begitu mata memandang suasana sekeliling, yang terlihat adalah indahnya Bukit Barisan di setiap sudutnya.

Banyak yang mengatakan kalau objek wisata ini mirip dengan wilayah pedesaan di Swiss. Hal tersebut disebabkan karena kawasan ini dikelilingi oleh pegunungan yang hijau oleh pepohonan serta bangunan penginapan yang semuanya menghadap ke danau, menyerupai rumah-rumah di wilayah pedesaan di negara-negara Eropa.

Dan terakhir, sebelum mengakhiri malam, saya sengaja berfoto di Bukit Simarsayang dengan view kota Padangsidempuan dari ketinggian, menempuh jalan yang berkelok dan gelap, Bukit Simarsayang ini tetap menawarkan pesonanya, dan memberikan kesan mendalam.

Sekalilagi, Desa di Indonesia sangatlah luar biasa, Desa bukanlah ruang hampa yang tidak bermakna apa-apa, didalamnya ada marwah yang mengikat setiap masyarakatnya, sehingga tak ada niat utnuk berlari meninggalkan desanya.

Desa juga adalah ruang yang penuh cinta dan pengabdian, setiap jengkal tanahnya memberi harapan dan kenangan, kemana engkau bisa pergi bila Desa adalah tempat terbaik dijagad ini?

“Anggiatma huta na adong di Kabupaten Tapanuli Selatan gabe ullobi maju dohot margogo ekonomi masyarakat ta.”

Dengan penuh cinta dan seluruh kenangan..

Alexa Ade