SHI Mendorong Demokratisasi Platform Energi Terbarukan

Palembang, shi.or.id – Sarekat Hijau Indonesia (SHI) Wilayah Sumatera Selatan mewaspadai adanya upaya akumulasi modal dalam transisi energi yang telah menjadi komitmen Pemerintah Indonesia dalam penurunan emisi gas rumah kaca (Net Zero Emisson) Tahun 2060, seperti halnya industri bahan bakar fosil, dimana cengkeraman ekonomi industri ini telah menguasai politik saat ini.

Kehawatiran ini diungkapkan Muhammad Husni, Sekretaris Dewan Pengurus Wilayah (DPW) SHI Sumsel saat menghadiri  Focus Group Discussion (FGD) terkait Kajian Strategis Lingkungan dan Sosial (Strategic Environmental and Social Assessment/SESA) yang diselenggarakan di Kota Palembamg pada 7 Juli 2023 yang bertujuan memastikan proses identifikasi dan langkah mitigasi dampak sosial, lingkungan dan ekonomi dari Mekanisme Transisi Energi di Provinsi Sumatra Selatan.

Saat ini ada kecenderungan kelompok-kelompok pemilik pemodal untuk mempolitisasi transisi energi terbarukan agar pilihan teknologi dan infrastruktur yang akan dibangun ditujukan untuk kebutuhan akumulasi modal mereka bukan untuk memenuhi kebutuhan umat manusia secara sehat dan ekologis. Karena itu SHI berkepentingan untuk mendorong demokratisasi Platform Energi Terbarukan, ungkap Husni.

Sistem berbasis energi terbarukan menawarkan peluang determinisme teknologi dan kelembagaan. Kesempatan ini akan dijadikan SHI untuk mengganti sistem kapitalis global dan dinamika kerusakan yang ditimbulkannya dengan tatanan alternatif yang berkeadilan sosial, ekonomi dan berkelanjutan dalam platform energi yang demokratis.

#DemokrasiEnergiTerbarukan