Wujudkan Desa Daulat Pangan dan Ketahanan Iklim: Refleksi Peringatan Hari Tani Nasional 2024

Pimpinan pusat (SHI) Sarekat Hijau Indonesia (SHI) menggelar Diskusi Publik refleksi Hari Tani Indonesia 2024 yang diselenggarakan di dua Provinsi, yaitu Provinsi Sumatera Selatan dan Provinsi Sulawesi Selatan, pada Provinsi Sumatera Selatan, pelaksanaan peringatan hari tani mengambil tema  kegiatan yang mengusung tema “Masa Depan Desa Hijau dan Desa Daulat Pangan dan Ketahanan Iklim” ini digelar di  Rumah Pendidikan Spora Greens  ( 19/09/2024), Rumah Kedua Karst Rammang-Rammang, Kabupaten Maros. (26/9/2024)

Kegiatan ini menghadirkan narasumber yakni Abdullah Kamil – Tenaga Ahli Kemendesa Bidang Perencanaan Partisipatif, Hilmy – Tenaga Ahli Kemendesa Bidang Knowledge Management System dan Bahauddin – Tenaga Ahli Kemendesa Bidang Training & Learning. Kegiatan ini diikuti oleh berbagai aktivis lingkah gerakan serta anggota SHI.

Ade Indriani Zuchri, Ketua Umum SHI menyampaikan kegelisahannya, tentang situasi lingkungan yang semakin massif mengalami penurunan kualitas, industri ekstraksi yang massif telah menyempitkan ruang pangan masyarakat dan menurunkan derajat kualitas iklim di Indonesia.

Sementara itu, Abdullah Kamil, Tenaga Ahli Kemendesa Bidang Perencanaan Partisipatif menyampaikan, pentingnya kelembagaan desa diaktifkan kembali seiring dengan semakin banyaknya masalah pangan yang terjadi saat ini di desa, keterlibatan semua pihak didesa, akan menjadi pokok dari mengurainya masalah pangan didesa, yang dukungan tersebut dapat diperoleh melalui dana desa.

Menurut Abdullah Kamil, Praktek-praktek temurun seperti semangat kegotong royongan saat ini juga semakin mengecil, seiring dengan semakin banyaknya partisipasi masyarakat yang di komversi dengan pembayaran, hal ini akhirnya menurunkan derajat kualitas etos dan perhatian masyarakat pada pembangunan di desa.

Sementara itu, Bahauddin membahas peran agama dalam mendorong masyarakat berpikir maju dan kreatif dalam menghadapi tantangan. Menurutnya, organisasi seperti Sarekat Hijau Indonesia adalah contoh yang terus mencari keseimbangan antara manusia dan alam, dimana banyak sekali kajian dan literatur yang bisa dipakai untuk menahan laju kerusakan lingkungan.

Hilmy, Tenaga Ahli Kemendesa Bidang Knowledge Management System, menekankan pentingnya inovasi dari generasi muda dalam pengembangan pertanian modern.

“Kita tidak bisa menyerahkan masa depan pada kelompok tua saja. Ide-ide digitalisasi dari generasi muda sangat diperlukan untuk memperkuat ketahanan pangan dan iklim,” tegasnya.

Diskusi  berlangsung hangat dan konsisten ini diharapkan dapat aksi kolaborasi dan ihtiar antar pihak untuk menjalankan praktek baik untuk mewujudkan desa daulat pangan dan ketahanan iklim.

Setelah diskusi dilanjutkan dengan sharing bersama Iwan Dento, penggerak dan perintis kawasan wisata Rammang rammang. (MY-SHI)