Dari Aceh Selatan menuju Australia: Forum Belajar Bersama
Atas Undangan dari Pemerintah Kota Byron Bay melalui Walikota Byron Bay Sir Simon Richardson, Saya dan Bapak Teuku Sama Indra sebagai Bupati Aceh Selatan memperoleh kesempatan baik sebagai pembicara pada acara Education, Environment and Economic Forum yang juga dihadiri oleh Konsulat jenderal Republik Indonesia untuk wilayah Queensland, New South Wales dan South Australia.
Secara khusus juga Bapak Bupati Aceh Selatan, Teuku Sama Indra, saya dan Ibu Cut Harnailis, selaku Ketua Tim Penggerak PKK Kab Aceh Selatan, diundang oleh Mehreen Faruqi, seorang Anggota Legislatif dari Partai Hijau Australia yang sangat tertarik dengan keberhasilan Ibu Cut Harnailis membangun lebih dari 378 PAUD di Desa-Desa di Aceh Selatan, dan baru saja terpilih sebagai Bunda PAUD Tingkat Nasional. Mehren yang memiliki perhatian tinggi terhadap persoalan perempuan dan anak terutama tentang keterwakilan politik perempuan, sangat serius memperhatikan apa yang disampaikan tentang aktivitas PAUD atau pendidikan untuk anak-anak pra sekolah di Kab Aceh Selatan. Mehren menaruh respect atas kunjungan ini, karena bukan sekedar bertukar pengalaman, tetapi juga tentang bagaimana seorang Bupati di Indonesia terlibat dalam aktivitas hijau dan memiliki komitmen dalam desiminasi nilai-nilai hijau.
Setelah mengunjungi Mehreen Faruqi, Kunjungan dilanjutkan menuju Kantor Lee Rhiannon, Senator Australia yang sangat denkat dengan kwan-kawan Greens Australia, pada kesempatan tersebut, Bupati Aceh Selatan menyampaikan Taman Nasional Gunung Leuser atau TNGL berada di perbatasan Nanggroe Aceh Darussalam dengan Sumatera Utara. Di Nanggroe Aceh Darussalam, TNGL berada di Kabupaten Aceh Singkil, Aceh Selatan, Aceh Tenggara, dan Gayo Luwes, dan juga di Sumatera Utara berada di Kabupaten Langkat, sehingga Bupati memiliki kewajiban bersama masyarakat untuk melakukan proteksi TN Leuser atas aktivitas yang membahayakan ruang hidup masyrakat yang tidak berkelanjutan.
Sebagai salah satu bentuk perlindungan terhadap kawasan lingkungan, budaya dan ruang hdup masyarakat dikawasan TN Leuser, serta sebagai bentuk pendekatan ekonomi berbasis potensi desa, maka bersama Sarekat Hijau Indonesia, Bupati Aceh Selatan, Bapak Teuku Sama Indra, akan mengimplementasikan program Desa Hijau berbasis komoditi lokal yaitu Pala dan berbasis pariwisata, sehingga Australia bukan saja sebagai mitra strategis dalam ikut membantu pemerintah Aceh Selatan dalam menjalankan misi proteksi Kawasan TN Nasional Leuser, tetapi ikut membuka akses, memberikan stimulan dan pendampingan dalam mempromosikan desa wisata di Aceh Selatan khususnya.
Terakhir para kegiatan hari ini, Bapak Bupati Teuku Sama Indra bertemu dengan seorang Teman, Michelle Maree Sheather, Coordinator Program for International Development Cooperation-Australia, teman baik bagi SHI, yang telah banyak membantu SHI, dan juga bertemu dengan DR Stewart Jackson ( Department of Government and International Relations, with a specialisation in Australian politics, at the University of Sydney), pada kesempatan ini, Stewart Jackson akan melihat kemungkinan peluang anak-anak muda Aceh Selatan, Staff pemerintahan dan teenage tennis liane data melanjutkan pendidikan S2 dan S3 di University of Sydney.
Sebagai Penggagas pertemuan ini bersama dengan Judy Shelley, SHI tentu merasa bangga telah membawa 1 putra terbaik Indonesia yang berkomitmen besar telah mendukung nilai-nilai hijau dan mau mendukung serta berperan aktif dalam implementasi desa hijau.
Semoga kerjasama ini berlangsung baik, dan menjadi inspirasi bagi kepala daerah lainnya di Indonesia, sebagai orang hijau dunia, kita harus bekerja mulai dari sekarang melindungi bumi kita dari kerusakan, sehingga akan dapat meninggalkan bumi yang layak huni bagi generasi mendatang.
Salam dari Sydney dari SHI dan Kabupaten Aceh Selatan.. Majulah Sarekat Hijau Indonesia, Majulah Aceh Selatan.
Sydney, 11 november 2017.