Andrew Hasyim De Vries, CEO Founder Wasteplants dan SHI Sumsel Mensosialisasikan Pengelolaan Sampah Organik

Andrew Hasyim De Vries, CEO Founder Wasteplants yang difasilitasi SHI Sumsel mensosialisasikan pengelolaan sampah organik agar dapat menjadi pupuk di Kafe Rumah Sintas Palembang (17/5/22)

SHI,- Sudah menjadi pengetahuan umum, sampah yang berasal dari makanan menjadi sumber masalah bila tidak dikelola dengan mutu standar yang ideal. Andrew Hasyim De Vries, CEO Founder Wasteplants mensosialisasikan pengelolaan sampah organik agar dapat menjadi pupuk. Untuk diketahui bersama Wasteplants merupakan organisasi nonpemerintah yang bermarkas di Australia. Mereka mendatangi beberapa negara untuk melihat peluang pengolahan sampah makanan menjadi pupuk. Singkatnya, pengelolaan sampah organik melalui limbah pangan tersebut dapat dialihkan menjadi kompos dan pupuk cair.

Pengelolaan sampah organik juga turut disosialisasikan oleh Wasteplants di Palembang. Kegiatan tersebut diselenggarakan oleh SHI Sumsel yang berjalan tertib di Kafe Rumah Sintas bertema “Orang Muda dan Sampah”(17/5/22).

Andrew yang dikenal juga sebagai seniman pelukis, menjelaskan teknis pengelolaan sampah makanan yang dihasilkan dari rumah makan maupun rumah tangga. Sampah dikumpulkan terlebih dahulu selanjutnya dicampur dengan beberapa bahan organik pendukung seperti kayu dan kulit kelapa. Setelah itu, material diendapkan dengan teknologi tertentu. Hasil endapan itu adalah cairan dan kompos yang bernilai ekonomis karena bisa diperjualbelikan. Hal yang menakjubkan dari gagasan Wasteplants adalah pengelolaan sampah organik yang bisa menjadi pupuk kompos hanya dalam kurun waktu satu minggu.

“Program dari Wasteplants ini berbasis komunitas di ruang publik. Jadi, bukan dihasilkan pabrik skala besar. Pengerjaan yang ramah lingkungan dan semangat gotongroyong. Cocok untuk kultur di Indonesia,” ucap Andrew di hadapan puluhan pemuda yang hadir.

Para pengunjung  menyambut dengan antusias pemaparan Andrew. Persoalan sampah organik di Palembang perlu mendapat perhatian khusus. Senada yang disampaikan oleh Witrin salah-satu pengunjung yang hadir, menunggu kedatangan Andrew sejak sore hari jauh sebelum acara dimulai.

“Pengelolaan sampah makanan bisa mengedukasi kami sebagai pemuda. Turut serta menjaga lingkungan, dan meningkatkan nilai ekonomis melalui keterlibatan masyarakat sampai menjadi pupuk kompos. Terima kasih kepada SHI selaku penyelenggara dialog publik yang telah memfasilitasi kami berdiskusi bersama Pak Andrew,” terang perempuan alumni ilmu kesehatan tersebut.