Berikut Petikan Pemikiran Aktivis SPI Sumsel dalam Pulihkan Keragaman Pangan
SUMSEL.SHIonline — Anggota Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Serikat Petani Indonesia (SPI) Sumsel, Nur Rahmat memaparkan materi “Agroekologi Sebagai Jalan Memulihkan Keragaman Pangan” di sesi acara dialog publik “Keragaman Pangan Sebagai sumber Gizi Rakyat” dalam rangka Hari Pangan Internasional, Kafe Panche Hub Palembang, 16 Oktober 2022.
Menurut Rahmat, ada alat perjuangan baru dalam pangan yakni, “Agroekologi” guna melawan kejahatan neoliberalisme yang menggusur genetik pangan lokal sehingga petani mengalami ketergantungan dengan bibit dan pupuk agrokimia yang disediakan perusahaan agribisnis internasional.
“Agroekologi merupakan jawaban melawan kejahatan neoliberalisme yang didesain perusahaan agribisnis dunia. Kejahatan yang sistemik itu menjadikan petani semakin miskin terombangambing arus ekonomi politik yang menghisap dan menindas serta berdampak pada kerusakan lingkungan hidup,” ucap Rahmat.
Rahmat melanjutkan, konsep agribisnis sudah saatnya dikritisi karena tidak memberikan kesempatan hak atas pangan bergizi, dan kesejahteraan masyarakat yang kalah di arena sosial. “Pada Hari Pangan Internasional 16 Oktober 2022 (hari ini) sudah saatnya kawan-kawan aktivis, pers, akademisi, dan masyarakat harus menyuarakan konsep pertanian agriculture. Memihak mereka yang kalah di arena pergulatan sosial, khususnya di tingkat regional desa. Petani dan rakyat yang bekerja di pedesaan harus bersatu membangun kesadaran politik untuk mengakses pangan sehat dan mewujudkan kesejahteraan bersama dengan menolak konsep pertanian
agribisnis yang hanya menguntungkan kaum pemilik modal,” tutupnya.
Dialog ini digelar atas kerjasama Spora Institute, Solidaritas Perempuan Palembang, dan Suluh Perempuan, dengan tema dialog publik merujuk dari seruan La Via Campesina “Membangun Aliansi yang Lebih Kuat dan Baru Untuk Memperkuat Kedaulatan Pangan”.
Untuk diketahui bersama, La Via Campesina merupakan gerakan organisasi petani internasional. Mengkoordinir organisasi-organisasi petani skala kecil serta menengah, pekerja pertanian, wanita pedesaan, dan masyarakat desa di kawasan Asia, Afrika, Amerika, dan Eropa. La Via Campesina mengajak untuk melawan perusahaan agribisnis yang menghisap dan menindas didukung tatanan struktur ekonomi politik pasar bebas alias globalisasi.