Dana Desa oh Dana Desa…

Pemberian dana desa yang jumlahnya mengalami kenaikan luar biasa, sungguh kah akan meredam praktek2 oligarkhi atau semakin memperkuat oligarkhi di desa?

Desa mengalami transformasi luar biasa setelah Negara menyatakan kesetujuannya untuk membangun desa dengan skema yang lebih berkelanjutan, banyak praktek2 yang merugikan desa secara poli

 

tik, ekonomi dan budaya secara terus menerus dihapuskan perlahan, partisipasi menjadi pintu masuk yang dianggap paling egaliter untuk diterapkan, kebijakan disusun berdasarkan kepentingan masyarakat desa, bersamaan dengan masuknya ruang kelola, akses dan kontrol yang dijamin dengan ketersediaan informasi, sampai disini, Desa terlihat tumbuh dengan sehat, sejahtera dan mampu mencapai keadilan sosial.

Lalu bagaimana cara kita melakukan validasi atas indikator2 diatas? apakah Dana desa merupakan obat mujarab mencapai kesejahteraan tersebut?atau bahkan menjadi virus baru yang menjangkiti kemampuan lokal dan sistem yang telah berlaku ajeg di desa?
Sebagai tindakan afirmasi, intervensi jenis apapun menjadi kondisi yg dapat dibenarkan, tetapi pada ambang toleransi yang disepakati, tentu kebijakan2 yang akan menurunkan kesadaran kritis masyarakat desa harus menjadi sinyal untuk mengevaluasi program2 yang akan menyebabkan ketergantungan dan meneguhkan patronase pemilik modal yang membawa titipan okupasi sumber daya alam desa.

Selamat mengawasi dana desa bagi para Fasilitator desa, kawan2 yang bekerja untuk program desa dan organisasi pengawas dana publik/desa.

Catatan dari penyusunan RPJMDes…