Edisi 2: Membangun Ekonomi Hijau sebagai ekonomi alternatif melalui komoditi lokal Kopi.. We are not selling one a cup coffee, we are bring coffee into your heart…. Kopi Pagala: Kopinya Sumatera Selatan.

Kota Pagar Alam adalah salah satu kota di provinsi Sumatera Selatan yang dibentuk berdasarkan Undang–Undang Nomor 8 Tahun 2001 (Lembaran Negara RI Tahun 2001 Nomor 88, Tambahan Lembaran Negara RI Nomor 4115), sebelumnya kota Pagar Alam termasuk kota administratif dalam lingkungan Kabupaten Lahat. Kota ini memiliki luas sekitar 633,66 km² dengan jumlah penduduk 126.181 jiwa dan memiliki kepadatan penduduk sekitar 199 jiwa/km².

Kota ini berjarak sekitar 298 km dari kota Palembang dan juga berjarak sekitar 60 km di sebelah barat daya Kabupaten Lahat. Kota ini sekarang dipimpin oleh dr. Hj. Ida Fitriati, M.Kes., dan Novirzah Djazuli, SE Sebagai wali kota dan wakil wali kota Pagar Alam periode 2013-2018.

Kota Pagar Alam memiliki Luas Wilayah ± 63,366 Ha (633,66 Km²), dengan luas wilayah Kecamatan Pagar Alam Utara 55,47 Km, Kecamatan Pagar Alam Selatan 63,17 Km, Kecamatan Dempo Utara 123,93 Km, Kecamatan Dempo Selatan 247,09 Km dan Kecamatan Dempo Tengah 144 Km, yang terbagi menjadi 5 (lima) Kecamatan dan 35 (tiga puluh lima) Kelurahan, dengan jumlah penduduk sekitar 125.400 Jiwa (sensus tahun 2017).

Ketika orang berbicara tentang “kopi Sumatra”, yang sering terlintas dalam pikiran adalah kopi yang berasal dari Aceh, Sumatra Utara, atau Lampung. Padahal, bukan hanya ketiga daerah itu saja yang jadi penghasil kopi di Pulau Sumatra. Padahal, kopi yang dikemas di Lampung bisa jadi berasal dari daerah-daerah lain di sekitar Pulau Sumatra. Sumatera Selatan, salah satunya. Di Provinsi Sumatera Selatan, ada sebuah kota yang dikenal dengan nama Pagaralam, atau beberapa orang menyebutnya dengan nama “Besemah”. Banyak yang tidak tahu, bahwa komoditas daerah yang terletak di kaki Gunung Dempo ini adalah kopi. Kenapa bisa begitu? Ya karena kebesaran nama kopi Lampung, dan ini sudah berlangsung sejak jaman Belanda. Biasanya, para agen yang menjual kopi ke Pulau Jawa mengambil kopi dari Palembang dan Lampung, padahal sebagian besar kopi dari Kota Pagaralam dijual ke kedua daerah tersebut, dan dicampur dengan kopi yang berasal dari daerah lain. Seketika itu juga, kopi Pagaralam berubah menjadi kopi Lampung. Penyebab lainnya adalah karena para pedagang kopi di Pagaralam memang sudah terbiasa menjual kopinya ke Lampung dan merasa ini bukan hal yang perlu dibesar-besarkan.

Kopi Pagaralam berganti nama menjadi kopi Lampung, asal laku terjual. Mungkin begitu pikir mereka. Masalah lainnya, di Kota Pagaralam sampai saat ini belum ada pabrik pengelola kopi, jadi mereka hanya menjual biji kopi mereka mentah-mentah ke daerah lain, tanpa peduli di mana kopi itu akan diolah, padahal mereka adalah penghasil biji kopi terbesar di Sumatra Selatan. Kopi Robusta yang berasal dari Pagaralam ini sejak dulu dikenal istimewa karena aromanya. Wanginya sudah tercium, bahkan sebelum kopinya diseduh. Para petani kopi setempat mengatakan bahwa kopi Pagaralam adalah salah satu kopi favorit Ratu Yuliana pada jaman Belanda dulu. Ratu Yuliana memang seorang pencinta kopi, dan nggak pernah melewatkan satu hari pun tanpa kopi. Di Pagaralam, ada sebuah kebun kopi yang khusus dibuat untuk menghasilkan biji kopi terbaik, dan hasil panennya seluruhya dikirim ke dapur istana Sang Ratu dari Belanda ini. Letak kebun kopi yang menjadi kebanggaan rakyat Pagaralam ini terletak di sekitar Simpang Padang Karet.

Bagi masyarakat Pagaralam, kopi bukan hanya sumber penghasilan, tapi mereka juga percaya bahwa kopi baik untuk menyegarkan badan, menambah semangat kerja, dan untuk menahan rasa lapar. Karena belum ada alat canggih untuk mengolah kopi, mereka menghaluskan biji kopi dengan tumbukan kayu, lalu menyaringnya dengan ayakan. Tanpa campuran apapun, bubuk kopi ini lalu diseduh dengan air mendidih, hingga menghasilkan kopi yang kental, lalu diminum panas-panas. Kopi Pagaralam yang asli dapat dikenal dari aromanya yang sedap, kekentalannya, dan rasanya yang gurih. Hasil kopi mereka bisa sebaik itu karena tanaman kopinya ditanam di alam pegunungan yang berhawa sejuk, di atas tanah yang subur, dan dibesarka tanpa bahan kimia. Pemilik kebun kopi di Pagaralam adalah keturunan dari pemilik sebelumnya, jadi usaha kopi di sana adalah usaha turun temurun.
Saat ini Petani Kopi di Kota Pagar Alam, mulai istiqomah dengan jalan hidup mereka yang sepenuhnya percaya,bahwa bertani kopi bukan hanya pilihan hidup, tetapi kopi adalah cara berdekatan dengan alam semesta, segala rupa keindahan dan kebahagiaann ada dalam seruputan kekeluargaan, bagi orang pagar Alam dan masyarakat Besemah khususnya,kopi bukan sekedar minuman tradisional, tetapi kopi adalah entitas persaudaraan yang dibangun bertahun lamanya antar masyarakat di Tanah Besemah.

Lebih mmebanggakan lagi adalah, saat ini komunitas petani kopi Pagar Alam adalah anak-anak muda yang terpanggil untuk membangun gerakan kembali kedesa dengan bertani Kopi, mereka membentuk persaudaraan antar sesama petani kopi,penggiat kopi pagar alam, dan pengusaha kopi pagar alam, anak-anak muda kreatif,cerdas dan memiliki keperdulian terhadap Kopi Pagar Alam, salah satunya adalah Jemmi Saputra, yang sejak 2 tahun lalu gencar bersama dengan kawan muda lainnya,mempromosikan Kopi Pagala, asal dari Kata Kopi Pagar Alam, kecintaannya pada Kota Pagar Alam, bukan sekedar karena Kota ini adalah tanah kelahirannya,tetapi Pagar Alam adalah amanat dari para leluhur yang menitipkan segala keagungan dan kemewahan buminya pada anak cucunya,karena itu Kopi Pagala adalah cara mereka, Jemmi Saputra dkk berterimakasih pada Alam Semesta, yang telah memberikan kesuburan tanah dan kemakmuran bagi petani kopi dibumi Besemah. Saat ini, Kopi Pagala, menjadi mitra kerja dari Koperasi Hijau Indonesia Berdikari, yang merupakan Unit USaha Sarekat Hijau Indonesia, yang bisa diperoleh dengan berbagai kemasan, 250gr, 500gr, 1000 gr, tersedia dalam bentuk Coffe Bean, Roasting bean, dan Powder.

Silahkan hubungi Admin kami untuk memperoleh kopi Pagala ini, percayalah dengan membeli Kopi Pagala ini, bukan saja kita memperkuat ekonomi Petani Kopi Pagar Alam, tetapi menjadikan kopi sebagai penghubung sejarah dengan para anak muda yang masih memiliki semangat dan percaya,kopi adalah jejak tradisi, menyeruput kopi adalah sama artinya dengan menjaga tradisi dan tanah leluhur.

Saat ini bersama dengan Sarekat Hijau Indonesia dan Koperasi Hijau Indonesia Berdikari, akan membuat beberapa program bersama untuk meningkatkan pendapatan Petani Kopi Pagar Alam,bersama dengan Komunitas Petani Kopi Pagala, akan ada beberapa event seperti jalan-jalan kekebun kopi, Music dan kopi Fest, bagi yang berminat mengetahui lebih jauh soal event ini,silahkan hubungi admin ya…

Kopi Pagala: harga, stock dan ingin menjadi reseller silahkan hubungi Admin: Telp/Wa :081368838984
atau kunjungi Instagram kami di: @indonesiacoffeestore

 

Jayalah selalu Petani Kopi Indonesia..
Dokumentasi Fhoto: Jemmi Saputra..
Sumber Tulisan,Kompas, Blog dan Catatan langsung perjalanan ke Kota Pagar Alam..