Gagas Ekonomi Hijau, SHI Tandatangani MoU dengan Untad

Gagasan Green Economic Based on Village (Ekonomi Hijau Berbasis Desa) yang digaungkan Sarekat Hijau Indonesia (SHI) bertujuan untuk menjawab problem ketimpangan ekonomi di pedesaan, serta memperkokoh kelembagaan ekonomi desa menjadi lebih optimal.
Untuk mempercepat implementasi Green Economic Based on Village tersebut, SHI berkolaborasi dengan Universitas Tadulako (Untad) melalui nota kesepahaman (MoU) akademik, yang ditandatangani Ketua Umum SHI, Ade Indriani Zuchri bersama Rektor Untad Prof. Dr. Ir. Muhammad Basir Cyio, SE, M.Si di ruang Senat Universitas Tadulako, Sabtu (4/11/2017).

Ade Indriani Zuchri mengatakan, dilakukannya MoU ini karena Untad sebagai lembaga pendidikan formal memiliki otoritas sebagai kontributor dalam penyempurnaan gagasan menjadi konsep akademik. Sehingga dengan adanya MoU, diharapkan dapat membawa sinergi yang baik antara SHI yang saat ini secara massive mendorong percepatan inplementasi Green Economic based on Village sebagai tawaran ekonomi kerakyatan, uang dapat dipakai sebagai model untuk menumbuhkan pusat-pusat ekonomi di desa.
“Kami menyakini, kerja bersama universitas adalah kolaborasi penting, yang dapat memperkuat pondasi perkawanan yang telah digagas SHI dengan baik selama ini,” kata Ade.
Ade juga mengatakan, penandatanganan MoU akademik dengan Universitas Tadulako adalah MOU yang ke-4, yang telah dilaksanakan SHI sepanjang tahun 2016-2017.
Penanda tanganan MoU antara Universitas Tadulako dan Sarekat Hijau Indonesia ini juga dibarengi dengan Seminar tentang Ekonomi Hijau Berbasis Desa. Seminar dalam bentuk diskusi panel bertema “Ekonomi Hijau Berbasis Desa Hijau; Konsep dan Implementasi” ini menghadirkan beberapa pembicara diantaranya, Ketua Umum SHI Ade Indriani Zuchri, Bupati Sigi Mohammad Irwan Lapata, Kadis Kehutanan Provinsi Sulteng, Kadis Kelautan Provinsi Sulteng, Dr. Ir. Andi Hasanuddin Atjo, Ketua Pusat Studi Kebijakan Pembangunan dan Ekonomi (PSKPE) Universitas Tadulako Dr. Suparman Samsudin, dengan moderator Ketua Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Tadulako Hj. Wahyuningsih, SE, M.Sc, Phd.
Dalam seminar tersebut Bupati Irwan Lapata mengatakan, Pemerintah Kabupaten Sigi mempunyai komitmen untuk mewujudkan pengelolaan sumber daya alam secara berkelanjutan, dengan sistem kelembagaan dalam pengelolaan lingkungan yang memadai. Hal ini dilakukan karena Wilayah Kabupaten Sigi merupakan daerah tangkapan air/cathmen area.
“Upaya yang sudah kami lakukan untuk mewujudkan Sigi Hijau yakni mengembangkan energi ramah lingkungan, menggalakhan pengelolaan sampah terpadu. kami juga sudah mengkamanyekan Gerakan Sigi Hijau dengan melibatkan berbagai pihak,” kata bupati.
Bupati juga mengakui, untuk mengimplementasikan Sigi Hijau masih terkendala ketersediaan sarana dan prasarana, teknologi yang masih minim dan terbatasnya anggaran daerah.
Seminar ini juga dihadiri Perwakilan SHI dari beberapa Kabupaten diantaranya Kabupaten Tojo Ununa, Sigi, Donggala, Poso dan Kota Palu. Selain hadir juga diikuti beberapa organisasi masyarakat sipil, akademisi, perwakilan parpol dan mahasiswa.