Lintas Organisasi Tabagsel Optimis Kelompok HATABOSI Raih Kalpataru 2020

Dukungan terus mengalir kepada Kelompok HATABOSI (Masyarakat yang bermukim di Desa dan Dusun Haunatas, Tanjung Rompa, Bonan Dolok dan Siranap) yang telah masuk ke dalam 20 Nominasi untuk meraih Penghargaan Kalpataru dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) yang akan digelar pada tahun 2020 ini.

Kelompok HATABOSI masuk pada kategori sebagai Penyelamat Lingkungan, dimana diketahui bahwa sebagai “Mantari Bondar” dengan kearif

an lokal yang telah beratus tahun secara turun-temurun menjaga dan melestarikan sumber air, lingkungan dan hutan yang masuk Cagar Alam Sibual-Buali.

Hendra Hasibuan selaku Ketua Dewan Pengurus Wilayah (DPW) Sarekat Hijau Indonesia (SHI) Sumatera Utara yang juga sekaligus sebagai Pengurus Jaringan Advokasi Masyarakat Marjinal (JAMM) Tapanuli Bagian Selatan (Tabagsel) pada Sabtu, (6/6) mengatakan bahwa dalam rangka memperingati Hari Lingkungan Hidup Se-Dunia, HATABOSI merupakan wujud nyata kearifan lokal (Local Wisdom) yang dimiliki oleh Kabupaten Tapsel. Hal ini merupakan role model yang dapat dicontoh oleh Kabupaten/Kota lain yang ada di Wilayah Tabagsel seperti Kabupaten Mandailing Natal, Kabupaten Padang Lawas Utara, Kabupaten Padang Lawas dan Kota Padangsidimpuan.

“Nenek moyang kita dulu sudah menjadi “Manusia Konservasi”, nenek moyang selalu mengatakan hutan harus terus dijaga, karena dari hutan sumber air kita. Hal itu terbukti dengan pesannya hingga kini diwariskan pada anak cucu di desa Masyarakat HATABOSI, dimana pesannya yakni “Sian Harangan Ni Do Mual Ni Aek Ta” (Dari Hutan Itu Asal Sumber Air Kita), pungkasnya.

Hendra juga menambahkan bahwa sejarah “HATABOSI” (Mantari Bondar) dimulai sejak 1907, HATABOSI bukan sekedar irigasi dalam membagi air, melainkan ideologi konservasi air dan hutan, tandasnya.

“Kita optimis Kelompok HATABOSI akan meraih Penghargaan Kalpataru tersebut, pasalnya ajang penghargaan bergengsi dari KLHK tersebut khususnya kategori Penyelamat Lingkungan tepat sekali dengan apa yang dilakukan para “Mantari Bondar”, cetus Hendra.

Disamping itu, Jaringan Kerja Antar Desa (JAKER) Kabupaten Tapsel lewat Adanan Pasaribu mengatakan, bahwa selama ini pihaknya terus mendampingi masyarakat HATABOSI bersama para Kader Konservasi Marancar dan Sipirok dalam ikut merawat lingkungan, pihaknya sangat mendukung penuh majunya Kelompok HATABOSI dalam menyabet Penghargaan Kalpataru pada tahun 2020 ini.

Kegiatan yang dilakukan oleh masyarakat HATABOSI secara turun-temurun sebelum kemerdekaan, patut dijadikan sebagai teladan dalam menjaga dan merawat ekosistem alam, ujarnya.

Senada dengan JAKER, Rizki Fauzi mewakili Komunitas Mahasiswa Pecinta Alam (Kompel) Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan (UMTS) mengatakan, sebagai Mahasiswa yang aktif dalam penggiat lingkungan merasa bangga terhadap adanya Kelompok HATABOSI yang aktif peduli terhadap lingkungan dan ekosistem disekitarnya.

“Ternyata masih ada di Kabupaten Tapsel yang masih mempertahankan budaya kearifan lokal secara turun-temurun seperti “Mantari Bondar” yang kami pandang merupakan suatu kebanggaan yang patut ditiru oleh generasi muda abad ini”, tuturnya.

Pihaknya mendukung penuh langkah Kelompok HATABOSI pada Penghargaan Kalpataru tahun 2020 ini,  semoga menjadi kebanggaan masyarakat Tapanuli Bagian Selatan (Tabagsel) dan menjadi pemenang dari 20 Nominasi yang ada, harap Rizki.