SHI, UNITAS, dan Wasteplants Menghimbau Pentingnya Pengelolaan Sampah Rumah Tangga
SHI,- Sarekat Hijau Indonesia Pimpinan Pusat (SHI PP) bersama Universitas Tamansiswa (UNITAS), dan Wasteplants mengadakan seminar nasional dari pukul 13.00-16.00 WIB di Palembang, tepatnya di Aula Pascasarjana UNITAS (Kamis/19/5/2022) dalam rangka mensosialisasikan pengelolaan sampah rumah tangga berbasis ramah teknologi yang digagas oleh Andrew Hayim CEO Wasteplants.
Untuk diketahui bersama Wasteplants merupakan organisasi nonpemerintah yang bermarkas di Australia. Wasteplants mendatangi beberapa negara untuk melihat peluang pengolahan sampah makanan menjadi pupuk. Singkatnya, pengelolaan sampah organik melalui limbah pangan tersebut dapat dialihkan menjadi kompos dan pupuk cair. Sedangkan Andrew, yang juga sebagai CEO Wasteplants merupakan filantropi yang telah mengabdikan diri lebih dari 20 tahun untuk kemajuan lingkungan.
Seminar ini merupakan rangkaian pelaksanaan kegiatan SHI PP bersama Wasteplants berbagi pengetahuan kepada masyarakat, pemerintah, perguruan tinggi, sampai ke perusahaan, dalam mensosialisasikan pentingnya pengelolaan sampah organik agar tidak menumpuk di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) yang mengakibatkan masalah serius di hari ini dan ke depan.
Acara yang dimulai pukul 13.00 WIB ini bertemakan “Manajemen Sampah Rumah Tangga” bertujuan meningkatkan pengetahuan, kesadaran, serta perilaku masyarakat agar dapat mengelola sampah rumah tangga menjadi produktif, seperti pupuk kompos, dan pupuk cair di sebuah tempat pengelolaan limbah organik yang dapat diadakan oleh Pemerintah, maupun melalui dana CSR Perusahaan, dengan dijembatani oleh perguruan tinggi/akademisi.
Seminar ini juga melibatkan para mahasiswa UNITAS, kader SHI Sumsel, masyarakat umum, yang mana diharapkan ke depannya akan semakin mampu memberikan informasi pentingnya pengelolaan sampah rumah tangga. Informasi/pengetahuan di dalam seminar tersebut dapat diaplikasikan oleh peserta yang hadir bersama komunitas di ruang publik yang berfokus pada isu sampah organik.
“Dengan gagasan brilian Andrew Hayim ini, (kita) pemerintah, pemuda, dan masyarakat akan mendapat tambahan pengetahuan dan informasi tentang pengelolaan sampah rumah tangga menjadi pupuk kompos/pupuk cair sehingga bisa menghasilkan profit dari limbah rumah tangga,” kata Dekan Fakultas Sains dan Teknologi Universitas PGRI Palembang, Syaiful Eddy, yang juga menjadi salah-satu narasumber di seminar.
Informasi yang tidak kalah penting adalah menciptakan kolaborasi antara masyarakat, pemerintah, perguruan tinggi, dan perusahaan, bersama media untuk mengkampanyekan tidak membuang sampah sembarangan kepada anak-anak sejak usia dini. Belajar kepada Thailand yang sejak 2004 lalu telah berhasil bersih dari sampah berkat kerjasama lintas stakeholder bersama media Televisi Thailand melalui program “Magic Eyes” . Sebuah program yang berkonsentrasi membangun paradigma anak-anak sejak usia dini bahayanya membuang sampah sembarangan dikarenakan ada “Mata Ajaib” yang akan selalu mengawasi juga mengutuk siapa saja yang membuang sampah sembarangan. Selanjutnya, Kepala Stasiun TVRI Sumsel Sukirman juga siap menerima pihak mana pun yang memang peduli untuk mengkampanyekan peduli sampah, khususnya kepada anak-anak sejak usia dini.
“Apabila masyarakat, pemerintah, perguruan tinggi, dan perusahaan memang serius ingin mengelola persoalan sampah, kami (TVRI Sumsel) siap membidani persoalan sampah melalui siaran media yang unggul dan berkualitas,” ucap Sukirman, yang juga sebagai narasumber di seminar.
Adapun, narasumber lainnya langsung dari CEO Wasteplants, Andrew Hayim De Vries yang mempresentasikan gagasan kebun pengelolaan sampah organik yang ramah teknologi alias kebun pengelolaan sampah organik berbasis komunitas di ruang publik. Seminar yang selesai sampai dengan pukul 16.00 WIB tersebut juga menghadirkan Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Palembang, Alex Ferdinandus yang mensosialisasikan bahwa PEMKOT Palembang siap menyambut pihak yang memang berkonsentrasi/peduli di dalam pengelolaan sampah rumah tangga.
“Rangkaian seminar manajemen sampah rumah tangga akan terus berlanjut. SHI dan Wasteplants akan mengunjungi provinsi/kota di Indonesia yang berstatus sebagai kota darurat sampah seperti yang telah kami kunjungi, Samarinda, Jakarta, dan Palembang yang memang perlu menjadi titik perhatian khusus sebagai kota dengan permasalahan sampah,” tegas Ade Indriani Zuchri, KETUM SHI yang juga bertindak sebagai moderator di seminar yang dihadiri puluhan peserta baik Offline maupun Online di Link Zoom.